header niko 728 x 90
Brokerpreneur Online 728x90

Kisah Menyentuh Susi Pudjiatuti Bujuk Nelayan Pengidap Kanker


Dream - Susi Pudjiastuti kembali menjadi sorotan. Aksi dadakan nahkoda di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ini mencuri perhatian setelah mengangkut seorang nelayan muda pengidap kanker ganas ke Jakarta.
Kejadian ini berawal saat Susi melakukan kunjungan kerja ke kawasan Mola Raya, kampung Suku Bajo, Kecamatan Wangi-wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi pada Senin (3/4/2017) lalu. Susi kala itu bertemu dengan Dudung (24), seorang nelayan muda yang mengalami tumortulang ganas.
Lutut kanan Dudung mengalami pembengkakan besar yang membuatnya tak bisa berjalan. Prihatin melihat keadaan Dudung, keesokan harinya, Selasa (4/4/2017), Susi memboyongnya ke Jakarta untuk segera mendapatkan penanganan di RSPAD Gatot Subroto.
Dengan menggunakan penerbangan Susi Air dari bandara Matahora, Wangi-wangi, Wakatobi, Dudung diangkut bersama rombongan KKP. Dia didampingi bibinya, Nita dan kakak yang bernama Husna.
Namun upaya Susi memboyong Dudung berobat ke Jakarta tak berjalan mulus pada awalnya.

Vonis Menakutkan Dokter

Dudung sempat menolak untuk dibawa ke Jakarta. Duduk yang pernah diperiksa di Makassar ketakutan memeriksakan diri. Dokter di Makassar sebelumnya pernah memberitahu Dudung bahwa kakinya harus diamputasi.
Jelas saja vonis dokter itu membuat penggemar sepak bola yang berposisi striker di desanya itu ketakutan. Namun hati Dudung luluh berkat bujukan keluarga dan tim KKP.
“ Nak, mau saja ya dibawa ke Jakarta. Ini kesempatan, Nak,” bujuk Tuti, ayah kandung Dudung seperti dikutip Dream dari laman KKP, Kamis, 6 April 2017.
Dudung merupakan anak kedua dari pasangan Tuti (50) dan Mula (40). Penyakit yang dideritanya dimulai pada Juli 2015 lalu. Kakak Dudung, Husna (26) menceritakan kanker yang diidap Dudung berawal dari rasa gatal pada lututunya.
“ Dulu habis main bola, dia pergi nangkap ikan ke laut. Pulang dari sana, dia ngeluh kakinya gatal. Diobatin ke puskesmas, sudah hilang gatalnya. Setelah itu pergi ke Kendari lagi nangkap ikan, pulang-pulang ngeluh gatal lagi. Setelah itu diurut dan bengkak sampai tidak bisa jalan,” cerita Husna.

Gadai Rumah dan Pasrah

Keluarga Dudung mengaku tak punya uang untuk melakukan pengobatan di rumah sakit. Jangankan untuk berobat, untuk makan sehari-hari saja mereka mengaku kesulitan. Terlebih, Dudung yang selama ini menjadi tulang punggung keluarga tak dapat lagi mencari nafkah.
“ Kita sudah gadaikan kita punya rumah. Kita juga sudah jual bodi (badan perahu kecil) semua untuk Dudung, ” ungkap Mula saat ditemui di kediamannya di Dusun 1, Desa Samaturu, Wangi-wangi Selatan.
Untuk menghidupi keluarganya, Mula mengaku ia bersama suami dan anak-anak bekerja mengumpulkan pasir untuk dijual. Mula juga menawarkan jasa bersih-bersih rumah kepada tetangga.
“ Bagaimana mau nangkap ikan lagi kita. Adik Dudung ada, ikut bodi kecil di Maluku, mesin (perahu) juga ada bantuan dari desa, tapi bodi tidak ada. Kalau balik ke sini juga tidak bisa nangkap ikan,” cerita Mula.
Dengan keberangkatan Dudung ke Jakarta, keluarga sangat mengharapkan kesembuhan Dudung. “ Kita pasrah saja. Pengobatan apapun kita dukung saja. Asal anak kami bisa sembuh lagi,” ungkap Tuti, ayah Dudung.
Dalam kunjungannya ke kawasan Mola Raya kampung Suku Bajo, Menteri Susi memang menemukan keadaan kampung nelayan yang penuh sampah dan banyak masyarakat yang sakit. Susi bersama rombongan akhirnya melakukan kerja bakti membersihkan sampah-sampah yang bertebaran, saluran air, dan akses MCK warga, serta menyediakan layanan berobat gratis.
“ Warga suku Bajo yang sakit-sakit, bisa berobat ke Poskesdes yang sudah disediakan. Kita buka dua hari. Yang sakit parah, kalau butuh rujukan ke rumah sakit yang besar, nanti akan dibantu,” ungkap Menteri Susi di hari pertama kunjungannya ke Mola Raya. (Sah)
Share on Google Plus

About ehan68

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar