header niko 728 x 90
Brokerpreneur Online 728x90

Emaknya' Programer Go-Jek Hengkang, Kejar Mimpi Jadi Menteri


Go-Jek ditinggal salah satu petinggi pentingnya. Alamanda Shantika Santoso yang menjabat sebagai Vice President memutuskan untuk cabut dari perusahaan ojek online itu. Ada apakah?

Berbincang dengan detikINET, perempuan yang kerap disapa Ala ini mengungkapkan alasan kenapa dirinya mendadak hengkang dari Go-Jek. 

Ala mengatakan keputusan keluar dari Go-Jek tidaklah tiba-tiba. Sebab sudah dipertimbangkan masak-masak sejak lama. Ia pun menampik dugaan sudah tidak sevisi dengan CEO Go-Jek Nadiem Makarim.

"Sudah dipertimbangkan sejak tiga bulan lalu. Kalau dibilang sudah tidak sevisi dengan Nadiem tak benar, justru saya berhutang dengannya. Karena Nadiem yang bisa bikin saya sampai punya pemikiran kayak sekarang" ujarnya.

Lebih lanjut dikatakannya, saat mengambil keputusan untuk keluar dari Go-Jek dirasa Ala cukup berat. Sebab Go-Jek sudah dianggap seperti anaknya sendiri yang dibesarkannya dari lahir hingga tumbuh besar seperti sekarang ini. 

Tapi karena keinginan Ala untuk melakukan hal yang lebih besar lagi untuk bangsa ini, rasa berat itu pun dikuburnya. Dengan tekad bulat, sosok yang kerap disebut sebagai umi (ibu) para programer Go-Jek ini memutuskan untuk meninggalkan kursi Vice President.

"Bekal untuk Go-Jek sudah cukup, jadi saya lega ninggalinnya. Sekarang saatnya saya berbagi bekal untuk teman-teman lain yang mau bangun startup," tuturnya.

"Kan mau jadi Menteri Pendidikan," imbuhnya sembari tertawa.

Saat berbincang dengan detikINET beberapa waktu lalu, Ala memang sempat mengutarakan cita-cita yang ingin dikejarnya. Selain meneruskan pendidikan ke jenjang doktoral, dia rupanya tertarik juga mengincar kursi Menteri Pendidikan.

"Ngambil PhD di Stanford University, balik ke Indonesia saya benar-benar fokus ke edukasi. Jadi dosen, guru besar dan Menteri Pendidikan," ujarnya kala itu.

Lantas bagaimana respons Nadiem sendiri saat Ala mengajukan pengunduran diri? Perempuan yang hobi membaca ini mengatakan Nadiem mengaku sedih. Namun pada akhirnya bos besar Go-Jek itu mengerti dan ikhlas melepas Ala.

"Nadiem bilang I let you fly," tutur Ala.



Selepas Go-Jek

Banyak rencana yang sudah dipersiapkan Ala selepas tak lagi di Go-Jek. Ingin terjun dalam membesarkan dunia digital Tanah Air menjadi salah satu fokus utamanya.

"Mau jadi bagian dalam membangun mimpi anak-anak Indonesia. Jadi saya pengen ada buat anak-anak Indonesia, kemarin cuma buat anak-anak saya di Go-Jek," kata Ala.

Wanita berperawakan mungil itu melihat anak-anak Indonesia punya mimpi yang luar biasa. Sayangnya banyak yang bingung untuk mengeksekusi mimpi tersebut.

"Saya sudah dapat pelajaran dari Go-Jek. Dan itu yang ingin saya bagikan," tuturnya.



Karena itu selepas Go-Jek, Ala langsung disibukkan dengan Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital. Program tersebut digagas oleh Kementerian Kominfo dan Kibar Kreasi Indonesia guna memberikan solusi atas segala permasalahan yang ada di negeri ini. 

"Satu Go-Jek saja bisa menghidupkan 250 ribu orang. Kalau ada seribu startup seperti Go-Jek artinya bisa menghidupkan 250 juta orang," ujarnya.

Wanita berusia 27 tahun ini juga mengatakan dirinya akan berkonsentrasi pada Femaledev dan mempersiapakan sebuah proyek yang masih dirahasiakannya.

"Akan segera diumumkan, tunggu Kamis (6/10/2016) ya," pungkas Ala
Share on Google Plus

About ehan68

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar